Selasa, 26 Juni 2012

BAB 9 MANUSIA DAN HARAPAN

ANGGARA PUDDYA PRADIPTA/50411879/1IA07

BAB 9 MANUSIA DAN HARAPAN



ARTIKEL
Oktaviani Aulia Afda siswi Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) kelas enam, Claudia Frisca siswi SDLB kelas empat, Safitri Inraswati siswi kelas tiga Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) Sri Mujinab Pekanbaru ini, mampu mengukir prestasi yang gemilang mengharumkan nama sekolahnya. Begitu juga dengan M Zaki Asrofi siswa kelas tiga SDLB yang mampu menguasai hafalan 30 juz ini dipersiapkan sebagai utusan qori dari golongan cacat.
Otaviani Aulia Afda adalah peraih juara pertama puisi tingkat Provinsi Riau. Sementara Claudia Frisca peraih juara pertama lomba menyanyi untuk tingkat Provinsi Riau dan Safitri Inraswati juara pertama nasional cabang lompat jauh dalam kejuaraan Pekan Olahraga Pelajar Cacat Nasional (Popcanas) tahun 2011. Sepintas, keempat siswi SLB Sri Mujinab ini tampak seperti siswa-siswi yang normal. Padahal, mereka memiliki kekurangan  yakni penderita tuna rungu.
http://www.riaupos.co/spesial.php?act=full&id=272&kat=4
TEORI DAN PENDAPAT
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :

  • Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
  • Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

0 komentar:

Posting Komentar