ARTIKEL :
Peran Orang Tua
Kisruhnya pendidikan di republik ini berkaitan
dengan lemahnya peranan orang tua dan masyarakat. Pendidikan diserahkan hampir
sepenuhnya kepada pemerintah.Minim perhatian terhadap apa yang terjadi di
seputar pendidikan baik itu guru, kurikulum dan metode pengajaran. Tidak heran
pendidikan di republik ini menghasilkan manusia-manusia yang tidak sesuai
dengan harapan.
Peran orang tua dalam pendidikan tidak bisa
dilepaskan dari tugas manusia secara umum. Dari sejarah dapat dilihat bahwa
tugas pokok manusia tersimpan dalam kutipan berikut, "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi.
Bila dipilah, tugas pertama manusia adalah beranak
cucu dan bertambah banyak. Manusia diberi mandat untuk mempunyai keturunan yang
berkualitas; baik rohani, intelek, emosi, kehendak dan phisik yang sehat.
Dengan kata lain, manusia diperintahkan untuk menghasilkan manusia yang
seutuhnya, yaitu manusia yang mirip dengan Penciptanya. Hati, pikiran, emosi,
kehendak dan tindakannya seirama dengan hati, pikiran, emosi, kehendak dan
tindakan Penciptanya. Ada kemiripan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Pikiran dan tindakan manusia merupakan derivatif dari pikiran dan tindakan
Tuhan.
Tugas manusia yang kedua adalah memenuhi dan
menaklukkan bumi dan menguasai yang ada di dalamnya. Ada hubungan yang tidak
terpisahkan antara tugas yang pertama dan yang kedua. Dengan bertambahnya
keturunan manusia yang "seutuhnya", diharapkan daerah-daerah yang
kosong dapat dihuni, dikuasai, dan dipelihara. Ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi ada dalam
kuasa mereka. Mereka harus merawat lingkungan di mana mereka hidup, memelihara
tanah agar tetap baik dan subur, menjaga binatang agar tetap lestari. Dengan
kata lain, manusia diberi kuasa untuk memelihara dan mengembangkan bumi dan
segala isinya.
Dalam kedua tugas itu sudah tersimpan esensi
pendidikan. Peran orang tua sangat besar dalam mendidik anaknya dan merupakan
hal yang alami. Seorang ibu yang melahirkan anak menjaga dan memeliharanya
dengan baik. Ibu menyusui anaknya; orang tua memperkenalkan alam kepada
anaknya: bunga di halaman rumah, burung dalam sangkar dan yang lain-lain. Mereka
terus mendidik anaknya dengan sabar agar dapat mengucapkan kata, berbicara,
makan dan berjalan sendiri. Mereka mengenalkan alam kepada anaknya dan
memberikan contoh bagaimana melakukan tugas sehari-hari di rumah: mencuci
piring, memasak, membersihkan rumah dan sebagainya. Bahkan sampai menginjak
dewasa, orang tua masih terus mendidik anaknya agar menjadi anak yang mandiri
dan matang, dan dapat menjalani hidupnya sendiri. Selain itu, orang tua
memberikan nilai-nilai etis: apa yang baik dan yang tidak baik bagi masyarakat.
Apa yang diberikan orang tua kepada putra-putrinya
merupakan esensi dari pendidikan secara umum. Orang tua bertanggung jawab atas
pendidikan anak-anaknya. Orang tua mendidik anaknya tentang prinsip hidup;
bagaimana anak seharusnya hidup; bagaimana anak berinteraksi kepada
Penciptanya, sesaama manusia dan alam. Meminjam istilah para filosof, orang tua
mengajarkan kebenaran kepada putra-putrinya.
Apakah peran orang tua masih dominan dalam
pendidikan anak-anaknya sekarang? Tugas itu, bila tidak semuanya, hampir semua
sudah diambil alih oleh pemerintah. Hak mendidik anak yang seharusnya merupakan
tanggung jawab orang tua, sekarang ada di tangan pemerintah. Pemerintah
menentukan kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan. Pemerintah menentukan apa
yang akan diajarkan kepada siswa dan menentukan siapa yang mendidik mereka.
Peran pemerintah yang begitu besar mengundang
beberapa pertanyaan. Apakah ada garansi bahwa guru mendidik murid seperti orang
tua mendidik anaknya? Apakah ada garansi bahwa materi pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan oleh orang tua? Sejauh mana seharusnya pemerintah menentukan
kebijakan pendidikan? Namun, masyarakat tidak begitu perduli dengan hal ini.
Kalaupun ada yang peduli, isu-isu yang mereka ajukan tidak diabaikan.
Dituntut sebuah kesadaran dan peran orang tua dan
masyarakat untuk memperjuangkan pendidikan yang baik. Masih diperlukan banyak
pemikiran bagaimana pendidikan yang menghasilkan anak didik yang taqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa dan yang berkarakter
http://www.putra-putri-indonesia.com/peran-orang-tua.html
TEORI DAN PENDAPAT :
http://www.putra-putri-indonesia.com/peran-orang-tua.html
TEORI DAN PENDAPAT :
Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab,
dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita
lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus
umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala
sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari
manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji
tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari
perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab.
Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan
atau pengorbanan.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
dan adapun untuk kebutuhan orang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari
bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan
tuhan.Dengan demikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia
atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung
jawab, yaitu :
1. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut
kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi.
Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya
sendiri.
2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga
kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang
kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa
bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang
membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan
karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.
4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap
individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan
bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia
harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita
harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi
anak bangsa.
5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab
langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang
telah kita lakukan selama hidup didunia ini.
0 komentar:
Posting Komentar